Sejarah Bola Basket


SEJARAH PERKEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET | DI INDONESIA | DI DUNIA - Olahraga bola basket diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga yang bernama Dr. James Naismith pada tanggal 15 Desember 1891. Olahraga ini diciptakan dengan alasan untuk mencari sebuah permainan yang menarik ketika musim dingin. Permainan ini pertama kali dimainkan menggunakan keranjang buah yang ditaruh di atas ketinggian. Nama permainan ini pertama kali di namakan Basketball (keranjang bola) oleh seorang murid James Naismith.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. Olahraga bola basket ini dengan cepat menjadi terkenal di di negara Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat
Pada awalnya, jumlah setiap tim sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Kemudian aturan tersebut berangsur-angsur berubah. Aturan awal permainan bola basket adalah :
Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit.
Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.


Sejarah Bola Basket Di Indonesia

Permainan bola basket di indonesia pertama kali masuk pada sekitar tahun 1920 yang di bawa oleh pedagang asal negeri Cina yang mendirikan sekolah Tionghoa. Di sekolah Tionghoa ini permainan basket dikenalkan di tanah air kita. Sehingga tidak jarang banyak pemain basket yang handal lahir dari orang-orang Tionghoa.
Sekitar tahun 1930 perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk di kota-kotabesar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan. Perkumpulan basket pada era tersebut misalnya Tionghwa Hwee, Chinese English School, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat). Setelah Indonesia merdeka olahraga basket mulai dikenal luas di kota-kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada PON (Pekan Olahraga Nasional) I (1948) di Solo, bola basket dimainkan untuk pertama kali di level nasional.
Pada tanggal 23 Oktober 1951 dua orang tokoh olahraga meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten membentuk organisasi basket di Indonesia. Organisasi tersebut diberi nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia (PBSI). Kemudian Pada tahun 1955 nama organisasi tersebut diganti dengan nama Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia (PERBASI). PERBASI diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953. Setahun kemudian, 1954, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di Asian Games Manila.